Minggu, 16 Maret 2014

Konsep Dasar Tes Psikologi

Assalamu’alaikum. .

Ini dia review ke-2 mata kuliah Psikodiagnostik I tentang Konsep Dasar Tes Psikologi. .

Tes-tes psikologi  merupakan alat, di mana baik atau buruknya tergantung pada cara alat itu digunakan. Untuk itu para pengguna tes perlu mengetahui cara mengevaluasi tes-tes.

Tes psikologis pada dasarnya adalah alat ukur yang objektif dan dibakukan atas sampel perilaku tertentu.
·    Nilai diagnostik atau prediktif tes psikologis tergantung pada sejauh mana tes itu menjadi indikator dari bidang perilaku yang relatif luas dan signifikan.
·         Standardisasi mengartikan keseragaman cara penyelenggaraan dan penskoran tes.
·         Pengukuran kesulitan yang objektif. Penyelenggaraan, penilaian, dan interpretasi skor adalah objektif sejauh skor-skor tidak tergantung pada penilaian subjektif penguji tertentu.
·     Keandalan. Keandalan tes adalah konsistensi skor-skor yang didapatkan oleh orang yang sama ketika dites ulang dengan tes yang sama atau dengan tes yang ekuivalen dengan tes .sebelumnya.
·     Validitas yaitu sejauh mana tes itu berhasil mengukur apa yang memang hendak diukurnya. Penentuan validitas biasanya memerlukan kriteria independen dan eksternal tentang apa pun yang menjadi sasaran pengukuran tes tersebut.

Fungsi tes-tes psikologis adalah untuk mengukur perbedaan-perbedaan antara individu atau perbedaan reaksi individu yang sama terhadap berbagai situasi yang berbeda. Penggunaan dan ragam tes psikologis yang telah digunakan di antaranya:
·  Penggunaan tes untuk pendidikan (sekolah) di antaranya: mengklasifikasi anak-anak berdasarkan kemampuan mereka menyerap berbagai jenis instruksi di kelas, identifikasi mana yang pembelajar cepat dan yang lamban, konseling pendidikan dan pekerjaan pada tingkat sekolah menengah dan universitas, menyeleksi orang-orang yang melamar masuk sekolah-sekolah profesional.
·   Seleksi dan klasifikasi sumber daya manusia untuk bidang industri seperti: penerimaan karyawan, penunjukan tugas, pemindahan, promosi, ataupun pemutusan hubungan kerja.
·         Seleksi dan klasifikasi personel militer.
·     Aspek kehidupan seseorang seperti: ketentraman emosi, hubungan-hubungan interpersonal yang efektif, pemahaman diri, dan pengembangan diri.

Mengapa penggunaan tes-tes psikologi perlu dikendalikan?
a.   Untuk memastikan bahwa tes itu diberikan oleh penguji yang memenuhi syarat dan skor digunakan dengan sepantasnya.
b.      Untuk mencegah keakraban orang dengan isi tes, yang akan membuat tes itu tidak valid lagi.

Untuk mendukung pengendalian tersebut, maka perlu diperhatikan:
a.       Penguji yang memenuhi syarat
b.      Peran pengguna tes
c.       Pengamanan isi tes dan pengkomunikasian informasi tes

Penyelenggaraan tes. Agar dapat dilakukan dengan benar, maka diperlukan:
1.     Persiapan sebelumnya bagi para penguji. Dalam tes tidak boleh terjadi hal darurat, yang tidak dipersiapkan. Harus dilakukan berbagai usaha untuk meramalkan dan mencegah hal-hal darurat.
2.      Kondisi-kondisi tes. Prosedur yang distandardisasi berlaku tak hanya pada instruksi-instruksi verbal, penentuan waktu, bahan-bahan, dan aspek-aspek tes lainnya, tetapi juga pada lingkungan tes. Perhatian harus diberikan pada pemilihan ruang tes yang sesuai.
3.   Memperkenalkan tes: Pemahaman dan orientasi peserta tes. Penguji berusaha memotivasi responden agar mengikuti instruksi semaksimal dan seteliti mungkin agar menghasilkan keseragaman.

Sumber: Anastasi, A. & Susana U. (2007). Tes Psikologi. Ed 7. Jakarta: PT. Indeks

Sekian pembahasan kali ini, semoga bermanfaat =D
Terima kasih yaa sudah membaca. . .

Wassalamu’alaikum. .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar