Assalamu’alaikum. .
Ini dia review ke-2 mata kuliah Psikodiagnostik I tentang
Konsep Dasar Tes Psikologi. .
Tes-tes psikologi
merupakan alat, di mana baik atau buruknya tergantung pada cara alat itu
digunakan. Untuk itu para pengguna tes perlu mengetahui cara mengevaluasi
tes-tes.
Tes psikologis pada dasarnya adalah alat ukur yang objektif
dan dibakukan atas sampel perilaku tertentu.
· Nilai diagnostik atau
prediktif tes psikologis tergantung pada sejauh mana tes itu menjadi indikator dari
bidang perilaku yang relatif luas dan signifikan.
·
Standardisasi
mengartikan keseragaman cara penyelenggaraan dan penskoran tes.
·
Pengukuran kesulitan
yang objektif. Penyelenggaraan, penilaian, dan interpretasi skor adalah
objektif sejauh skor-skor tidak tergantung pada penilaian subjektif penguji
tertentu.
· Keandalan. Keandalan
tes adalah konsistensi skor-skor yang didapatkan oleh orang yang sama ketika
dites ulang dengan tes yang sama atau dengan tes yang ekuivalen dengan tes .sebelumnya.
· Validitas yaitu
sejauh mana tes itu berhasil mengukur apa yang memang hendak diukurnya. Penentuan
validitas biasanya memerlukan kriteria independen dan eksternal tentang apa pun
yang menjadi sasaran pengukuran tes tersebut.
Fungsi tes-tes psikologis adalah untuk mengukur
perbedaan-perbedaan antara individu atau perbedaan reaksi individu yang sama
terhadap berbagai situasi yang berbeda. Penggunaan dan ragam tes psikologis yang
telah digunakan di antaranya:
· Penggunaan tes untuk
pendidikan (sekolah) di antaranya: mengklasifikasi anak-anak berdasarkan
kemampuan mereka menyerap berbagai jenis instruksi di kelas, identifikasi mana
yang pembelajar cepat dan yang lamban, konseling pendidikan dan pekerjaan pada
tingkat sekolah menengah dan universitas, menyeleksi orang-orang yang melamar
masuk sekolah-sekolah profesional.
· Seleksi dan
klasifikasi sumber daya manusia untuk bidang industri seperti: penerimaan
karyawan, penunjukan tugas, pemindahan, promosi, ataupun pemutusan hubungan
kerja.
·
Seleksi dan
klasifikasi personel militer.
· Aspek kehidupan
seseorang seperti: ketentraman emosi, hubungan-hubungan interpersonal yang
efektif, pemahaman diri, dan pengembangan diri.
Mengapa penggunaan tes-tes psikologi perlu dikendalikan?
a. Untuk memastikan
bahwa tes itu diberikan oleh penguji yang memenuhi syarat dan skor digunakan
dengan sepantasnya.
b.
Untuk mencegah
keakraban orang dengan isi tes, yang akan membuat tes itu tidak valid lagi.
Untuk mendukung pengendalian tersebut, maka perlu
diperhatikan:
a.
Penguji yang
memenuhi syarat
b.
Peran pengguna tes
c.
Pengamanan isi tes
dan pengkomunikasian informasi tes
Penyelenggaraan tes. Agar dapat dilakukan dengan benar,
maka diperlukan:
1. Persiapan sebelumnya
bagi para penguji. Dalam tes tidak boleh terjadi hal darurat, yang tidak
dipersiapkan. Harus dilakukan berbagai usaha untuk meramalkan dan mencegah
hal-hal darurat.
2. Kondisi-kondisi tes.
Prosedur yang distandardisasi berlaku tak hanya pada instruksi-instruksi
verbal, penentuan waktu, bahan-bahan, dan aspek-aspek tes lainnya, tetapi juga
pada lingkungan tes. Perhatian harus diberikan pada pemilihan ruang tes yang
sesuai.
3. Memperkenalkan tes:
Pemahaman dan orientasi peserta tes. Penguji berusaha memotivasi responden agar
mengikuti instruksi semaksimal dan seteliti mungkin agar menghasilkan
keseragaman.
Sumber: Anastasi, A. & Susana U. (2007). Tes Psikologi. Ed 7. Jakarta: PT. Indeks
Sekian pembahasan kali ini, semoga bermanfaat =D
Terima kasih yaa sudah membaca. . .
Wassalamu’alaikum. .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar