Senin, 24 Maret 2014

Tes Individu dan Tes Minat


Assalamu’alaikum. .
Kembali lagi dengan saya yang akan mengulas tentang materi berikutnya yaitu Tes Individu, Populasi Khusus, dan Tes Minat
Langsung aja yo dibahas. .

Tes psikologi sangat banyak ragamnya dan sangat luas skornya, sehingga untuk mendapatkan orientasi yang baik mengenai tes tersebut perlu dilakukan klasifikasi. Klasifikasi yang banyak digunakan adalah:
a.       Berdasarkan atas banyaknya tes
a)      Tes individual
Yaitu saat tester hanya menghadapi satu testee.
Contohnya tes kepribadian Rorschach, TAT (Thematic Apperception Test), tes intelegensi WAIS (Wechsler Adult Intelligence Scale), tes inteligensi Stanford Binet, dan lain-lain

b)      Tes Kelompok
Yaitu saat tester menghadapi sekelompok testee.
Contohnya tes inteligensi SPM (Standart Progressive Matrices), tes inteligensi APM (Advance Progressive Matrices), tes Kraepelin, dan lain-lain
b.      Berdasarkan atas cara menyelesaikannya
c.       Berdasarkan atas cara menilai tes
d.      Berdasarkan atas fungsi psikis yang dijadikan sasaran testing
e.      Berdasarkan atas tipe tes yang berhubungan dengan isi tes dan waktu yang disediakan
f.        Berdasarkan atas materi tesnya yang berhubungan dengan latar belakang teorinya
g.       Berdasarkan atas bentuknya
h.      Berdasarkan atas penciptanya
i.         Berdasarkan aspek yang diukur

Klasifikasi tes yang disebutkan di atas secara garis besar dapat diklasifikasikan ke dalam Tes Intelegensi, Tes Bakat, Tes Kepribadian, dan Tes Minat (HIMPSI, 2002).

TES MINAT
Tes minat mengungkapkan reaksi seseorang terhadap berbagai situasi yang secara keseluruhan akan mencerminkan minatnya. Minat yang terungkap melalui tes minat ini seringkali menunjukkan minat yang lebih mewakili daripada minat yang sekedar dinyatakan yang sebenarnya bukan minat yang sesungguhnya.
Pada umumnya hasil tes minatdigunakan dalam 4 bidang terapan yaitu:
1.       Konseling karier bagi siswa lanjutan
Kegunaan: untuk menunjukkan bidang pekerjaan secara umum dan luas agar dapat memfokuskan diri pada beberapa bidang yang jelas.

2.       Konseling pekerjaan bagi karyawan
Kegunaan: untuk mencek konsistensi antara tugas pekerjaan yang telah dijalani dengan pilihan pekerjaan yang disukai, juga untuk peningkatan efisiensi perusahaan dan kepuasan kerja karyawan

3.       Penjurusan siswa sekolah lanjutan atau mahasiswa
Kegunaan: untuk penempatan siswa atau mahasiswa pada jurusan atau program studi yang tersedia.

4.       Perencanaan bacaan dalam pendidikan dan latihan
Kegunaan: untuk mengetahui materi bacaan yang tepat bagi siswa agar prestasi mereka juga meningkat.

Sumber :
Nur’aeni. (2012). TES PSIKOLOGI: Tes Inteligensi dan Tes Bakat. Diunduh 24 Maret 2014, dari http://digilib.ump.ac.id/files/tmp/indexing/jhptump-ump-gdl-nuraenisps-1031. pdf

Maaf ya bagi pembaca karena materi ini tidak saya bahas secara lengkap, dan hanya beberapa saja yang saya tambahkan dengan penjelasan. .
Semoga bermanfaat =D

Wassalamu’alaikum. .

Kamis, 20 Maret 2014

Ulasan Disiplin dan Observasi Foto

Assalamu’alaikum. .
Ini dia review untuk pertemuan rabu tanggal  19-3-2014

Hari ini di kelas belum banyak membahas materi, karena pembahasan beralih menjadi bahas KEDISIPLINAN..

Susah banget buat saya bahas hal yang satu ini, karena ini adalah salah satu kekurangan terbesar saya, yaitu engga bisa disiplin. Niat buat berubah sebenernya udah ada, tapi pas pelaksanaan nya engga segampang itu. .
Kalau mau nyalahin faktor eksternal, saya pasti akan beralasan karena faktor transportasi. Tapi sebenernya faktor internal yang bisa jadi alasan kuat kenapa saya sering telat, jawabannya adalah karena saya susah buat bangun pagi.

Sip, jadi bahasan kali ini adalah tentang DISIPLIN!!!!

§   Disiplin diartikan sebagai kepatuhan terhadap peraturan-peraturan dalam suatu organisasi (S.F.Habeyb, 1983).
§      Disiplin pada hakekatnya adalah kemampuan untuk mengendalikan diri dalam bentuk tidak melakukan sesuatu tindakan yang tidak sesuai dan bertentangan dengan sesuatu yang telah ditetapkan dan melakukan sesuatu yang mendukung dan melindungi sesuatu yang telah ditetapkan (Soediyarto, 1989).

Ternyata disiplin berpengaruh dengan prestasi. Hal itu dibuktikan pada jurnal “PENGARUH MOTIVASI ORANG TUA, KONDISI LINGKUNGAN DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2010/2011” oleh Drs. Udiyono, M.Pd. Diperoleh hasil:

Terdapat hubungan positif yang signifikan antara disiplin belajar dengan prestasi akademik, dengan rx3y=0,401 pada p=0,023 (signifikan pada taraf signifikansi 5 %). Sehingga semakin tinggi tingkat disiplin belajar maka akan semakin tinggi pula tingkat prestasi akademik.

Semoga seiring berjalannya waktu, saya bisa bangun lebih pagi lagi, supaya bisa dapet kereta yang pagi juga, jadi engga sering telat aaminn. . hehehe

Yap, sebagai penyegaran (emang abis ngapain?), akan saya pajang sebuah foto sebagai hasil dari observasi saya, yang saya ambil dari acara Photo UP


Judul : Jala Kehidupan
Karya : Satria

Alasan saya memilih foto ini diantara banyak foto lainnya ialah. .

Pertama, dari segi fotografi (walaupun sebenernya engga ngerti fotografi) foto ini keren, soalnya bisa ambil gambar jaring sebelum jaringnya jatoh ke air, jadi pasti butuh kecepatan dan keakuratan dalam membidik (sok ngerti aja).

Kedua, dari segi makna nya menurut saya ini salah satu bentuk perjuangan untuk mencari rezeki dengan bergantung pada hasil alam, menunjukkan bahwa kalau kita mau berusaha keras dan susah payah untuk mencari rezeki, pasti ada jalannya, karena Allah memberikan banyak nikmat-Nya untuk manusia.
Terus kalau dilihat dengan seksama, disitu kaya ada gambar mesin gede gitu kan warna oranye. Nah itu mesin apa? Apa itu menguntungkan warga di sekitar danau itu? Atau malah mesin itu merugikan warga yang bergantung pada danau itu untuk mencari nafkah?? Sayangnya saya juga engga tahu jawaban nya (-_-)


Oke. .Cukup sekian untuk postingan kali ini. .
Terima kasih ya sudah membacaaa..
Semoga bermanfaat =D


Wassalamu’alaikum. .

Minggu, 16 Maret 2014

Konsep Dasar Tes Psikologi

Assalamu’alaikum. .

Ini dia review ke-2 mata kuliah Psikodiagnostik I tentang Konsep Dasar Tes Psikologi. .

Tes-tes psikologi  merupakan alat, di mana baik atau buruknya tergantung pada cara alat itu digunakan. Untuk itu para pengguna tes perlu mengetahui cara mengevaluasi tes-tes.

Tes psikologis pada dasarnya adalah alat ukur yang objektif dan dibakukan atas sampel perilaku tertentu.
·    Nilai diagnostik atau prediktif tes psikologis tergantung pada sejauh mana tes itu menjadi indikator dari bidang perilaku yang relatif luas dan signifikan.
·         Standardisasi mengartikan keseragaman cara penyelenggaraan dan penskoran tes.
·         Pengukuran kesulitan yang objektif. Penyelenggaraan, penilaian, dan interpretasi skor adalah objektif sejauh skor-skor tidak tergantung pada penilaian subjektif penguji tertentu.
·     Keandalan. Keandalan tes adalah konsistensi skor-skor yang didapatkan oleh orang yang sama ketika dites ulang dengan tes yang sama atau dengan tes yang ekuivalen dengan tes .sebelumnya.
·     Validitas yaitu sejauh mana tes itu berhasil mengukur apa yang memang hendak diukurnya. Penentuan validitas biasanya memerlukan kriteria independen dan eksternal tentang apa pun yang menjadi sasaran pengukuran tes tersebut.

Fungsi tes-tes psikologis adalah untuk mengukur perbedaan-perbedaan antara individu atau perbedaan reaksi individu yang sama terhadap berbagai situasi yang berbeda. Penggunaan dan ragam tes psikologis yang telah digunakan di antaranya:
·  Penggunaan tes untuk pendidikan (sekolah) di antaranya: mengklasifikasi anak-anak berdasarkan kemampuan mereka menyerap berbagai jenis instruksi di kelas, identifikasi mana yang pembelajar cepat dan yang lamban, konseling pendidikan dan pekerjaan pada tingkat sekolah menengah dan universitas, menyeleksi orang-orang yang melamar masuk sekolah-sekolah profesional.
·   Seleksi dan klasifikasi sumber daya manusia untuk bidang industri seperti: penerimaan karyawan, penunjukan tugas, pemindahan, promosi, ataupun pemutusan hubungan kerja.
·         Seleksi dan klasifikasi personel militer.
·     Aspek kehidupan seseorang seperti: ketentraman emosi, hubungan-hubungan interpersonal yang efektif, pemahaman diri, dan pengembangan diri.

Mengapa penggunaan tes-tes psikologi perlu dikendalikan?
a.   Untuk memastikan bahwa tes itu diberikan oleh penguji yang memenuhi syarat dan skor digunakan dengan sepantasnya.
b.      Untuk mencegah keakraban orang dengan isi tes, yang akan membuat tes itu tidak valid lagi.

Untuk mendukung pengendalian tersebut, maka perlu diperhatikan:
a.       Penguji yang memenuhi syarat
b.      Peran pengguna tes
c.       Pengamanan isi tes dan pengkomunikasian informasi tes

Penyelenggaraan tes. Agar dapat dilakukan dengan benar, maka diperlukan:
1.     Persiapan sebelumnya bagi para penguji. Dalam tes tidak boleh terjadi hal darurat, yang tidak dipersiapkan. Harus dilakukan berbagai usaha untuk meramalkan dan mencegah hal-hal darurat.
2.      Kondisi-kondisi tes. Prosedur yang distandardisasi berlaku tak hanya pada instruksi-instruksi verbal, penentuan waktu, bahan-bahan, dan aspek-aspek tes lainnya, tetapi juga pada lingkungan tes. Perhatian harus diberikan pada pemilihan ruang tes yang sesuai.
3.   Memperkenalkan tes: Pemahaman dan orientasi peserta tes. Penguji berusaha memotivasi responden agar mengikuti instruksi semaksimal dan seteliti mungkin agar menghasilkan keseragaman.

Sumber: Anastasi, A. & Susana U. (2007). Tes Psikologi. Ed 7. Jakarta: PT. Indeks

Sekian pembahasan kali ini, semoga bermanfaat =D
Terima kasih yaa sudah membaca. . .

Wassalamu’alaikum. .

Minggu, 09 Maret 2014

Ulasan Psikodiagnostik I

Assalamu’alaikum. .
Kembali lagi dengan tugas ulasan materi, kali ini akan membahas tentang Psikodiagnostik dan Psikodiferensial. .
Berhubung belum dapet bukunya, jadi saya masih ambil sumbernya dari google hehe
Ini dia sedikit penjelasan yang terkait dengan materi di atas :
§  Psikodiagnostik berasal dari kata Psikologi & Diagnosis
Psikologi : Ilmu yang mempelajari tentang jiwa melalui perilaku sebagai hasil dari interaksi lingkungan dan proses belajar
Diagnosis mencakup : 1. Describe (menggambarkan suatu masalah)
                                     2. Explain (menjelaskan suatu masalah, sebab-sebabnya)
                                     3. Predict (memprediksi)
                                     4. Control (mengarahkan)
§  Kedudukan psikodiagnostik pada psikologi :
a.      Psikologi differensial
membicarakan faktor2 yang menyebabkan adanya perbedaan individu dalam kelompoknya. (umur, lingkungan, pembawaan).
b.      Psikologi perkembangan
membicarakan rentang kehidupan manusia. (tes inteligensi)
c.       Psikologi industri
membantu dalam dalam rekruitmen, seleksi, placement.
d.      Penggunaan statistik
psikodiagnostik tidak berarti apa2 tanpa statistik.
Sumber :
http://psikologi-artikel.blogspot.com/2010/02/pengantar-psikodiagnostik.html

Sekian informasi yang bisa saya sampaikan, semoga bisa bermanfaat ya =D
Terima kasih sudah membaca..

Wassalamu’alaikum. .

Kamis, 06 Maret 2014

Pertemuan Psikodiagnostik ke-1


Assalamu’alaikum. .


Balik lagi nih kita sama tugas yang udah lamaaa engga dikerjain hehehe, yaitu nge-blog untuk me-review  mata kuliah hari kemarin (5-3-2014)..

Masih dengan dosen yang sama yaitu mas Seta Wicaksana, tapi yang beda adalah kalo dulu materi blognya seputar Psikologi Kognitif sekarang materinya akan berputar-putar tentang Psikodiagnostik I    \(^0^)/

Kayanya mata kuliah ini akan menarik dan beda dari mata kuliah yang lain, bukan sekedar ngira-ngira aja sih, tapi emang mas Seta yang bilang begitu hehe..

Oke! Sekarang kita kumpulin apa bukti-buktinya kalo mata kuliah tiap hari rabu ini akan menjadi menarik :
  • Yang pertama dan yang paling menyenangkan adalah tidak adanya tugas untuk berkelompok alias tugasnya semua dikerjakan secara individu horeeeeee  \(^0^)/ . Bukannya mau sok pinter atau apa, alesannya sebenernya simple, yaitu kalo tugas individu ngerjainnya bisa sesuai sama keinginan sendiri. Jadi bagus ga bagus, lengkap ga lengkap, bener ga bener, yang penting  bikinan sendiri hahaha. .
  • Kedua adalah posisi tempat duduk dibuat melingkar. Emm kalo yang ini seneng ga seneng sih
  • Ketiga adalah akan lebih banyak diskusi di dalam kelas. Waduuuh kalo yang ini susah banget nih, angkat tangan aja buat nanya jarang (hampir ga pernah malah), apalagi suruh diskusi?
  • Keempat adalah akan banyak mempelajari kasus-kasus. Kalo yang ini no comment (._.)”

Yap, itu tadi sekilas info tentang gimana suasana kelas pada minggu-minggu yang akan ditemui. Sekarang kita liat apa aja materi-materinya ditiap minggu-minggu itu:
1.        Pengantar Diagnostik
2.      Psikodiagnostik & Psikodiferensial
3.       Konsep Dasar Tes Psikologi
4.      Tes Individu, Populasi Khusus, & Tes Minat
5.      Tes Kemampuan Mental
6.      Tes Populasi Khusus
7.       Diskusi / Tanya Jawab sebelum Ujian
8.       UTS
9.      Tes Minat & Sikap
10.   Tes Proyeksi & Kepribadian (2x pertemuan)
11.     Teknik Obeservasi
12.    Teknik Wawancara
13.    Interpretasi Tes Psikologi (belum dipastikan jadi/tidak)
14.    Kode Etik dalam Psikologi



Untuk materi Pengantar Diagnostik tadi sudah dijelaskan sedikit, ini yang saya tahu:
§  Psikodiagnostik berasal dari kata Psikologi & Diagnosis
Psikologi : Ilmu yang mempelajari tentang jiwa melalui perilaku sebagai hasil dari interaksi lingkungan dan proses belajar
Diagnosis mencakup : 1. Describe (menggambarkan suatu masalah)
                                     2. Explain (menjelaskan suatu masalah, sebab-sebabnya)
                                     3. Predict (memprediksi)
                                     4. Control (mengarahkan)
§  Tes Psikologi adalah pengukuran yang objektif dan terstandarisasi dari perilaku.
Sebenarnya, tes psikologi yang paling utama ialah Wawancara dan Observasi, bukan melalui alat tes.

§  Sejarah penelitian Wundt. Wundt melakukan penelitian mengenai Individual Difference (Perbedaan Individu) significant others akan mempengaruhi performance individu.


Oia di tiap minggunya walaupun materi belum dibahas, tapi udah ada tugasnya duluan.. “Membuat Ulasan Materi” itu dia tugasnya, ya paling engga ada waktu 4 hari buat ngumpulin bahannya (Alhamdulillah). .


Abis liat kewajiban-kewajiban alias tugas-tugasnya, sekarang kita liat hak-hak nilai yang bisa didapetin:           
60%  X  (hasil jerih payah tugas-tugas) + 20% UTS + 20% UAS   *itu udah adil menurut saya


Setelah semuanya dibahas, ada hal yang harusnya dibahas di awal malah jadi di akhir yaituuu Peraturan Kelas! Karena tadi dateng telat, makanya bagian ini engga begitu tau tapi kata temen intinya :
“Telat maksimal 3x dengan bates 30menit .
kalo udah lebih mendingan ga usah masuk-masuk lagi”

Waduh, horror juga nih, masalahnya kalo kereta kan kadang-kadang ada hal yang engga diduga, misalnya kereta datengnya engga sesuai jadwal, ada yang jam berangkatnya dibatalin, atau tiba-tiba ditahan lama banget, kalo kaya gitu ada keringanan engga mas?


Iiiy ya! Semuanya udah dibahas, jadi untuk postingan kali ini cukup sekian (^_^)
Terima kasih yaa sudah membacaa. .

Wassalamu’alaikum. .