Selasa, 26 Maret 2013

laporan minggu ke-5

Assalamu’alaikum semuaa. .


Laporan minggu ke-5 siap untuk dibacaaaa. . \(^o^)/

tapi ada yang beda nih kali ini, bedanya adalah laporan minggu ini bukan bersumber dari sharing dosen gw,  dikarenakan hari senin kamaren gw ga masuk kuliah jadi gw cari sumber lain deh untuk membuat laporan kali ini (*maaf hasil browsing internet, soalnya belum punya bukunya =D )

tadi gw nanya ketemen katanya hari ini belajar tentang memori, jadi langsung aja bahasan laporan kali ini adalah tentang MEMORI. .monggo~

Memori atau ingatan merujuk pada proses penyimpanan informasi. Hampir seluruh aktivitas kita pasti melibatkan memori. Pendekatan tentang memori dibagi menjadi 2:
1.  Model Asosiasi (association model), memori merupakan hasil koneksi mental antara ide dengan konsep.

2.       Model Kognitif (cognitive model), menjelaskan memori dalam 3 macam

Memori Sensoris,  yaitu memori dari informasi sensoris yang masih tersisa sesaat setelah stimulus diambil. Tidak semua informasi yang tercatat dalam Memori Sensoris akan disimpan lebih lanjut ke Memori Jangka Pendek atau Jangka Panjang, karena manusia akan melakukan proses selective attention, yaitu memilih informasi mana yang akan diproses lebih lanjut.

Memori Jangka Pendek, Memori Jangka Pendek disimpan lebih lama dibanding Memori Sensoris. Proses untuk menyimpan memori jangka pendek ke dalam jangka panjang : rehearsal (mengulang-ulang informasi di dalam benak kita hingga akhirnya kita mengingatnya) dan encoding (proses di mana informasi diubah bentuknya menjadi sesuatu yang mudah diingat).
  
Memori Jangka Panjang, yaitu memori dari informasi-informasi yang disimpan untuk keperluan di masa yang akan datang. Ada sebuah proses retrieval, yaitu proses mencari dan menemukan informasi yang dibutuhkan. Proses retrieval ini bisa berupa: Recognition (mengenali suatu stimulus yang sudah pernah dialami sebelumnya), Recall (mengingat kembali informasi yang pernah disimpan di masa yang lalu), dan Tip of the tounge (ketika kita merasa sudah hampir bisa menyebutkan sesuatu dari ingatan kita namun tetap tidak bisa).

Selanjutnya 3 model ingatan yang berkaitan dengan pemrosesan informasi:
1.       Model yang dikemukakan oleh Atkinson dan Shiffrin yang membedakan ingatan jangka pendek (Short Term Memory) dan ingatan jangka panjang (Long Term Memory).
Informasi diterima → diproses → menuju short term memory → sampai pada long term memory

2.       Model ingatan yang diajukan oleh Craik dan Lockhart yang menekankan pada tingkatan proses informasi didalam ingatan
Dibedakan menjadi 2 pengulangan yaitu untuk pemeliharaan dan untuk pendalaman/elaborasi.

3.       Model memori episodik dan memori semantik diperkenalkan oleh Endel Tulving
Memori semantik merupakan memori mengenai fakta-fakta, misalnya memori mengenai ibukota-ibukota negara,kebanyakan dari memori semantik berbentuk verbal. Memori episodik merupakan memori mengenai peristiwa-peristiwa yang pernah dialami secara pribadi oleh individu di masa yang lalu, misalnya memori mengenai pengalaman masa kecil.

Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan memori: 
  • Method of loci: Berusaha menciptakan gambaran seperti peta di benak kita dan mengasosiasikan tempat-tempat dalam peta itu dengan hal yang ingin diingat. 
  • Peg word/ irama: Mengasosiasikan kata yang ingin diingat dengan kata lain yang berirama. 
  • Menggunakan bayangan visual
  • Memahami hal yang harus diingat, dan tidak hanya menghafalkan di luar kepala. 
  • Menggunakan sebanyak mungkin cue ketika berusaha mengingat sesuatu. 
  • Memori akan lebih baik jika sesuatu dipelajari berulang kali walaupun masing-masing sesi cukup pendek, daripada mempelajari sesuatu dalam satu sesi yang panjang.
Sumber:

Disela-sela akhir postingan ini gw kasih tau alesan kenapa hari senin kemaren gw masuk, bukan karna sengaja bolos loh, tapi gara-gara di stasiun bekasi lagi ada demo, demo akibat dari mau dinon-aktifkannya kereta ekonomi. Sebenernya mulai akan dinon-aktifkannya tanggal 1 april, tapi ga nyangka udah mulai demonya kamaren. Sebagai pengguna ekonomi, gw kecewa banget denger kabar begitu, jadi makin ga bisa hemat aja nih gw. . kenapa juga ekonomi harus dinon-aktifin, jelas-jelas dibutuhin banyak orang , gw ngerasa lama-lama rakya dituntut buat jadi orang kaya (-_-) *ngedumel

Oia ini ada foto yang sempet gw ambil, gimana suasana di stasiun bekasi saat demo itu berlangsung:


Sekian. Wassalamu’alaikum. . =D

Sabtu, 23 Maret 2013

laporan minggu ke-4

Assalamu’alaikum semuaaa. .

balik lagi diblog gw, mohon maaf atas ke-ngaretan postingan kali ini, sepertinya hari-hari diminggu ini telah banyak kepayahan yang udah gw lakukan, terutama soal tugas-tugas yang terbengkalai. . fiuuuuu. . (-_-)

yap, walau bagaimanapun postingan ini harus tetap bermanfaat bagi pembacanya (walaupun manfaatnya sedikiiiiiiiiiit banget) . .

diminggu ini sebenernya membahas kasus tumbuh kembang anak, diantaranya ada Down Syndrom, lalu kasus mengenai kesalahan dalam pola asuh anak, tapi mohon maaf lagi-lagi gw cuma bisa memberikan penjelasan pada salah satunya aja,

kesalahan dalam pola asuh anak adalah presentasi dari kelompok gw, langsung mulai aja ya, berikut adalah tabel dari Periode Perkembangan Kognitif yang dikemukakan oleh Jean Piaget

Periode
Perkiraan Usia
Kemampuan-Kemampuan Utama
Sensorimotor
Lahir sampai 2 tahun
Terbentuknya konsep “kepermanenan obyek” dan kemajuan gradual dari perilaku refleksif ke perilaku yang mengarah kepada tujuan.
Pra-operasional
2 sampai 7 tahun
Perkembangan kemampuan menggunakan simbol-simbol untuk menyatakan obyek-obyek dunia. Pemikiran masih egosentris dan sentrasi.
Operasi konkrit
7 sampai 11 tahun
Perbaikan dalam kemampuan untuk berpikir secara logis. Kemampuan-kemampuan baru termasuk yang penggunaan operasi-operasi yang dapat balik. Pemikiran tidak lagi sentrasi tetapi desentrasi, dan pemecahan masalah tidak begitu dibatasi oleh keegosentrisan.
Operasi formal
11 tahun sampai dewasa
Pemikiran abstrak dan murni simbolis mungkin dilakukan. Masalah-masalah dapat dipecahkan melalui eksperimentasi sistematis.




Periode-periode tersebut menjadi teori yang mendukung kasus dari kelompok gw, 

Kesalahan pola asuh anak sepertinya dapat sering kita jumpai atau bahkan kita secara tak sengaja telah melakukannya, bukan berarti kesalahan yang membuat anak merasa tersakiti secara fisik tetapi tersakiti dalam psikologisnya, pada periode pra-operasional di usia 2-7 tahun anak masih berpikir secara egosentris belum secara logis, jadi tiap-tiap informasi yang anak dapatkan melalui penginderaan nya akan ia masukkan atau akan ia tampung semua didalam pikirannya, karena anak diusia ini belum bisa mengolah dan memilah-milah informasi yang ditangkap. Jadi pola asuh yang salah adalah apabila kita telah salah dalam memberikan informasi atau stimulus yang tidak seharusnya anak terima dan simpan, contohnya:

  • Seorang ibu berkata pada anaknya ketika sang anak menumpahkan makanan, “ya ampuun, kamu tuh bisanya apa sih? Bawa makanan sedikit aja tumpah, dasar payah”

  • Seorang kaka yang menakut-nakuti adiknya, “de, jangan suka kelamaan main di luar rumah, nanti ada penculik loh, nanti ade dimasukin dalem karung”


  • Seorang guru yang berkata pada muridnya yang tidak mengerjakan pr, “kamu tahu, kamu itu orang yang pemalas!”

Perkataan-perkataan tersebut akan menjadi tertanam dan menjadi sugesti yang buruk untuk anak. Respon yang akan ditunjukkan oleh anak:

  • Anak akan bersikap tidak semangat dan kurang termotivasi dalam mengerjakan suatu hal karena merasa sang ibu telah menganggap dirinya anak yang payah dan hal itu tidak bisa diubah lagi.

  • Anak akan merasa terkurung akibat bayang-bayang seorang penculik yang akan menangkapnya apabila ia ke luar rumah, dan keingintahuan nya mengenai banyak hal akan terganggu karena ia banyak dibatasi.

  • Prestasi anak bisa saja menurun dan anak merasa tidak mampu untuk pintar karena sang guru telah berkata demikian.

Walaupun sebenarnya kita entah sebagai orang tua ataupun kakak tidak bermaksud demikian, tapi kita tidak tahu apa yang anak atau adik kita pikirkan dan rasakan, lebih buruk lagi kalau hal-hal tersebut terjadi secara berulang-ulang.

Jadi, setelah kita tahu bagaimana perkembangan kognitif anak pada tiap-tiap tahunnya, kita akan mengetahui bagaimana sikap yang seharusnya kita lakukan untuk anak atau adik kita, dan perlu diingat bahwa anak pada usia 2-7 tahun akan menampung serta menyimpan segala informasi yang ia dapatkan secara keseluruhan, untuk itu berhati-hati lah dengan perkataan kita, apabila kita ingin menegur atau memperingati anak, gunakanlah kata-kata yang bisa diterima anak dengan baik dan memberikan motivasi untuk lebih berbuat baik dan tidak berbuat demikian, karena “Children See is Children Do apa yang anak lihat, itulah yang akan ia lakukan.

Sekian. Wassalamu’alaikum. .

Kamis, 14 Maret 2013

laporan minggu ke-3

Assalamu’alaikum semuaaa. .

Langsung aja ya, gw mau ngepost laporan minggu ke-3 nih, minggu ini mata kuliah Psikologi Kognitif bahas Perkembangan Kognitif, tapi sebelumnya dosen gw sharing dulu tentang “SOBAT” dan Mind Set. Gw kirain kata “SOBAT” itu cuma panggilan akrab aja, ternyata SOBAT itu ada kepanjangannya lho “Semua Orang Bisa hebAt” keren banget kan artinya =D . . sebenernya masih banyak lagi kepanjangan dari ”SOBAT”, tapi karena arti yang lainnya pake bahasa inggris, jadi gw mau pahami dulu ya, baru deh mungkin dipost hehe

Sekarang bahas tentang Mind Set, kalau ngomongin Mind Set pasti berhubungan dengan masalah Kognitif, nah Kognitif itu merupakan bagian penting proses pembentukan perilaku. Ada kata-kata dosen gw yang sengaja gw catet buat dicantumin dipostingan kali ini yaitu “ketika kita merubah diri kita, benturan yang datang akan semakin kuat, tergantung kita mau jadi apa, apa mau jadi bola bekel yang semakin dibanting akan semakin memantul tinggi, atau jadi telur yang mudah pecah”. Pantes aja ya susah banget mau ngerubah diri jadi lebih baik, karna banyak halangannya. Kalo gitu gw mau jadi bola bekel deh haha (itu serius ga sih?!)

Oke. .selanjutnya tentang perkembangan kognitif, tokohnya adalah Jean Piaget dan Vygotsky, beliau-beliau ini mempunyai pendapat yang berbeda, berikut masing-masing pendapatnya:

Jean Piaget, perkembangan kognitif dibagi menjadi 4 periode:
1.       Periode sensorimotor (0-2 tahun)
2.       Periode praoperasional (2-7 tahun)
3.       Periode operasional konkrit (7-11 tahun)
4.       Periode operasional formal (11 tahun-dewasa)

Vygotsky, membaginya dalam 3 fase:
1.        Sosial (..> 3 tahun)
2.       Egosentris (3-7 tahun)
3.       Inner (7 tahun <..)

Maaf ya belum bisa kasih contohnya satu-persatu, mudah-mudahan bisa diperbaikin kelengkapan informasinya dipostingan selanjutnya =D

Oia ga tau kenapa, setiap mau posting selalu baru dapet feel nya tuh pas malem-malem, kalo udah mau mendekati jam 12 tuh pikiran jadi lancar, jadi cepet ngerti apa aja yang mau diketik, jari tuh serasa gerak sendiri (*lebay), tapi giliran pas jam 8-10an itu malah ga kepikiran sama sekali mau bahas apa dipostingan, serasa ga inget apa-apa gitu (*lebay lagi), akhirnya malah cuma buka web yang lain dulu hehe. .sekian terimaksiih. .

Wassalamu’alaikum. .