Selasa, 27 Mei 2014

Teknik Wawancara

Ayoo! kali ini kita akan membahas mengenai Teknik Wawancara
Selamat membacaaaa~

WAWANCARA/INTERVIEW

merupakan percakapan antara dua orang atau lebih, yang berlangsung antara interviewee dan interviewer. Tujuan dari wawancara ini adalah untuk m,endapatkan informasi dimana interviewer mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh interviewee.
Dalam wawancara:
·         Komunikasi berbentuk verbal & non verbal
·         Sangat penting untuk membentuk relasi antar personal
·         Pertanyaan mempunyai tujuan & arah

Hal-hal yang perlu dipertimbangkan:
·         waktu 
·         isi wawancara
·         respon yang diharapkan  
- jawaban yang terbuka
- jawaban yang tertutup 
·         umpan balik : suatu usaha untuk memperjelas informasi yang diperoleh.
Paraphrasing : mengungkapkan kembali apa yg dikatakan dari orang yg diwawancarai.
Perception Checking : mencari kesamaan persepsi dari yang mewawancarai & yg diwawancarai.

Wawancara merupakan salah satu metode dalam psikodiagnostika dan merupakan sumber yang sangat luas. Ada beberapa kelebihan dari wawancara, yaitu ;
a.       Tidak membutuhkan peralatan atau perlengkapan khusus
b.      Dapat dilakukan dimana saja
c.       Merupakan hal biasa dalam interaksi social sehingga memungkinkan untuk mengumpulkan sampel tentang perilaku verbal atau non verbal individu secara bersamaan
d.      Memiliki tingkat fleksibilitas yang tinggi. Interview bebas melakukan inquiry terhadap topic pembicaraan
e.      Merupakan tehnik yg tepat untuk mengungkapkan keadaan pribadi
f.        Dapat dilaksanakan pada setiap individu & pd setiap tingkat usia
g.       Tidak dibatasi oleh kemampuan membaca atau menulis
h.      Bisa dilakukan serempak sambil diobservasi
i.         Data yang masuk lebih banyak & lebih tepat
j.        Kerahasiaan pribadi lebih terjamin

Kelemahan :
a.       Membutuhkan waktu, tenaga dan biaya lebih banyak
b.      Sangat tergantung individu yang di wawancarai 
c.       Dilaksanakan oleh orang yang ahli
d.      Mudah dipengaruhi oleh situasi sekitar 
e.      Subyektifitas sangat mempengaruhi hasil

Ada 3 jenis wawancara;
a)      Wawancara bebas / tidak terstruktur
Wawancara yang tidak memiliki arah pembicaraan yang jelas. Kelebihan wawancara ini adalah pembicaraan akan berlangsung dalam suasana yang bebas dan santai. Kelemahan dari wawancara ini adalah pembicaraan akan mudah menyimpang ke arah lain / tidak fokus.
b)      Wawancara terstruktur
Wawancara yang memiliki topic pembicaraan yang sudah ditentukan lebih dahulu. Kelebihan wawancara ini adalah isi pembicaraan akan lebih fokus. Kelemahan wawancara ini adalah terlalu formil dan kaku, sehingga subjek mungkin dapat tidak berterus terang dalam menjawab pertanyaan.
c)       Wawancara terarah
Teknik wawancara dengan menggabungkan kedua teknik sebelumnya, yaitu dimulai dengan bentuk tidak terstruktur, lalu menjadi bentuk terstruktur. Hal ini menghindari kelemahan kedua teknik sebelumnya dan mengambil kelebihan kedua teknik sebelumnya.

Semoga bermanfaat =D

Terima kasih sudah membacaaaaa~

Teknik Observasi

Kembali lagiii bersama saya untuk membahas suatu materi. .
Kali ini materi yang akan dibahas mengenai Teknik Observasi, ini dia
Selamat membacaaaaaa~
OBSERVASI
Observasi adalah suatu aktivitas mengamati tingkah laku individu pada suatu situasi yang diciptakan atau situasi tes yang sedang berlangsung.
Secara singkat berikut langkah-langkah yang dilakukan dalam observasi :
1.       Mengetahui/memperoleh pengetahuan yang akan diobservasi.
2.       Menentukan tujuan umum dan tujuan khusus.
3.       Membuat tata cara observasi (metode, alatnya.
4.       Membatasi dengan tegas hal-hal yang akan diobservasi.
5.       Melakukan observasi dengan secermat-cermatnya.
6.       Membuat hasil catatan-catatan/observasi.
7.       Memahami pencatatan dan penggunaan alat.

Setting observasi:
a.       Field setting/ natural setting : situasi alamiah, dilakukan di tempat individu biasanya berada, tanpa ada kontrol tertentu terhadap situasi tersebut
b.      Simulated setting : situasi observasi bila individu mendapat suatu stimulasi/ rangsangan untuk tingkah laku tertentu (tidak sepenuhnya dikontrol)
c.       Laboratory setting : observasi yang dilakukan dalam suatu laboratorium dengan kontrol situasi yang cukup ketat
Cara observasi :
a.       Observasi partisipan : dilakukan dengan cara subjekr ada dalam situasi yang sedang berlangsung, subjekr ikut serta dalam kegiatan yang diamati, tidak ada jarak antara subjekr dengan gejala yang diobservasi. Tujuannya adalah memperoleh gambaran tingkah laku yang wajar atau tidak dibuat
b.      Observasi non partisipan : subjekr tidak ikut serta kegiatan individu yang diobservasi, mengamati dari luar, benar-benar berfungsi sebagai penonton, berada “di luar” situasi dan gejala yang diamati, mencatat tingkah laku yang diobservasi
Waktu observasi, mencakup waktu pelaksanaan observasi dan waktu mencatat obeservasi :
a.       Immediate recording : pencatatan langsung, segera setelah observasi atau ketika observasi berlangsung
b.      Retrospective recording : pencatatan dilakukan setelah observasi selesai, faktor lupa adalah kelemahan dari cara ini
Hal-hal yang diobservasi :
Banyak hal-hal, peristiwa-peristiwa, masalah-masalah, dan gejala-gejala yang dapat diobservasi. Dalam melakukan observasi ada beberapa point yang biasanya perlu diperhatikan, yaitu:
1.       Penampilan fisik : yang meliputi kondisi fisik subjek, misalnya tinggi badan, berat badan, warna kulit, dan lain-lain.
2.   Gerakan tubuh / penggunaan anggota tubuh. Misalnya: bagaimana postur tubuh subjek, bagian tubuh mana yang sering digunakan dan bagian mana yang kurang banyak gerakan (misalnya subjek selalu menggerak-gerakkan tengan ketika berbicara, dsb).
3.       Ekspresi wajah : Bagaimana ekspresi wajah subjek ketika sedang berbicara.
4.       Pembicaraan : yaitu bagaimana isi pembicaraan yang dilakukan.
5.  Rekasi emosi : yaitu bagaimana reaksi emosi subjek. Dalam penelitian seorang subjek perlu memperhatikan bagaimana reaksi emosi subjek terhadap suatu masalah yang ingin diteliti.
6.       Aktivitas yang dilakukan : Misalnya jenisnya, lamanya, dengan siapa, dimana dan sebagainya.
Hal ini sesuai dengan tujuan dari penelitian yang akan dilakukan.
Hal-hal yang mempengaruhi kecermatan dalam observasi :
·         Prasangka-prasangka dan keinginan-keinginan dari subjekr.
·         Keterbatasan panca indra, kemampuan pengamatan, dan ingatan manusia.
·         Keterbatasan wilayah pandang.
·         Ketangkasan menggunakan alat-alat pencatatan.
·         Ketelitian pencatatan hasil-hasil observasi
·         Ketepatan alat dalam observasi. Pengertian subjekr tentang gejala yang diobservasi.
·         Kemampuan menangkap hubungan sebab akibat tergantung pada keadaan mental, indra pada suatu waktu.

Kelebihan Metode Observasi, antara lain:
1.       Pengamatan langsung atas perilaku memungkinkan peneliti untuk merekam perilaku sebagaimana adanya.
2.       Peneliti memperoleh data dari tangan pertama.
3.       Dapat melengkapi dan memferifikasi hasil wawancara.
4.       Dapat memahami situasi yang rumit.
5.       Dapat menghasilkan data yang tidak mungkin diperoleh dengan metode lainnya.
6.       Dapat diterapkan secara luas dalam ilmu-ilmu pengetahuan sosial.
7.       Informasi yang didapatkan lebih mendalam bila dibandingkan dengan metode penelitian lain.
8.       Lebih sedikit tuntutan bagi subjek yang diteliti.
9.       Memungkinkan pencatatan yang serempak dengan terjadinya suatu gejala.
10.   Tidak tergantung pada self report.
Selain kelebihan-kelebihan diatas, metode observasi juga memiliki beberapa kekurangan.
Kekurangan Metode Observasi
1.     Tidak sempurnanya organ-organ penginderaan manusia.
2.     Persepsi selektif. Orang cenderung memilih satu hal sebagai pusat pengamatan sehingga hal lain luput dari pengamatan.
3.   Indra kurang bisa membuat perbandingan karena indra cenderung menyesuaikan dengan kondisi-kondisi tertentu.
4.     Indra tidak bekerja bebas dari pengalaman masa lalu.
5.   Proses pengamatan dapat berpengaruh terhadap gejala-gejala yang diamati. Subjek memanupulasi diri dihadapan pengamat.
6.  Dibutuhkan pengetahuan yang lebih tentang persoalan pokok yang diamati dan pengalaman yang memadai.
7.     Banyak kejadian yang tidak dapat diungkap dengan observasi langsung, misalnya kehidupan pribadi yang sangat rahasia.
8.       Timulnya kejadian tidak selalu dapar diramalkan sehingga subjekr dapat hadir untuk mengamati kejadian tersebut.
9.       Tugas observasi dapat terganggu pada waktu ada peristiwa yang tidak terduga, misalnya cuaca.
10.   Terbatasi oleh berlangsungnya kejadian yang diamati.

Sumber:

semoga bermanfaat =D
terima kasih sudah membacaaaa~

TES INVENTORI

Mohon maaaaf..saya baru mulai untuk posting lagi setelah minggu-minggu sebelumnya terlewatkan. .
Kali ini saya akan membahas mengenai Tes Inventori
Selamat membacaaaaa~
TES INVENTORI
Tes non proyektif merupakan jenis tes untuk mengukur kepribadian seseorang dengan item tes yang berisfat pilihan dan cenderung memaksa. Jadi jelas berbeda dengan tes proyektif yang bentuk soalnya memiliki makna ambigu, dan jawaban peserta tes merupakan proyeksi langsung dari kepribadiannya. Tes proyeksi juga dikenal sebagai tes inventory yang menggunakan kertas dan pensil sebagai media utamanya.
Tes inventory merupakan salah satu alat ukur dari sampel kepribadian seseorang. Tes inventori merupakan self report questionnaire, untuk menentukan karakteristik-karakteristik kepribadian seperti minat (interested), sikap (attitude), dan nilai-nilai (value). Jadi bukan untuk mengungkap kepribadian seseorang secara keseluruhan. Tes inventory berbentuk pertanyaan, dan peserta tes harus menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada dan mengarah kepada skala tersebut.

Beberapa masalah dalam tes inventori kepribadian adalah:
1.       Definisi kepribadian sedemikian banyak, sehingga seleksi yang tepat dari macam-macam definisi kepribadian perlu mendasari pemakaian tes inventori
2.       Tes inventori kepribadian tidak dapat bersifat culture free. Oleh karena itu aspek cultural harus dipertimbangkan, padahal nilai-nilai kultur selalu berubah. Sedangkan disisi lain tes inventori diharapkan dapat memberikan profil kepribadian yang stabil
3.       Bila tes inventori kepribadian terlalu sensitive terhadap perubahan, maka sulit memperoleh reliabilitas yang tinggi
Secara umum tes inventori kepribadian memiliki beberapa kelemahan, seperti:
1.       Itemnya ambigu dan perintah tidak jelas
2.       Subjek ingin menunjukkan kesan-kesan tertentu kepada penguji
3.       Kesukaran semantik, penafsiran yang berbeda
4.       Sikap subjek yang tak kooperatif/defensive
5.       Faking atau tidak jujur
6.       Acquiescence: bila item yang dibuat lebih mengarah ke jawaban-jawaban tertentu.
Untuk mengurangi kelemahan-kelemahan ini, tester perlu memahami tes yang hendak digunakan dengan baik sehingga menyajikan tes yang baik.
Macam-macam tes inventori:
Tes Inventori Kepribadian
1.       MMPI (Minnesota Personality Inventory)
2.       CPI (California Psychological Inventory)
3.       PIC (Personality Inventory for Children)
4.       MCMI (Millon Clinical Multiaxial Iventory)
5.       16 PF (Sixteen Personality Factor Questionnaire)
Dikembangkan oleh seorang pakar kepribadian bernama Raymond B. Cattel. Berawal dari keyakinan beliau bahwa kepribadian memiliki banyak sekali dimensi yang dapat diukur, dan teknik statistik analisis faktor dapat dipakai sebagai sarana untuk mengisolasi variabel-variabel
6.       EPPS (Edward Personnal Preference Schedule)
Dikembangkan oleh Aa Edward, yang kemudian menyantumkan namanya dalam pengembangan tes tersebut
7.       PRF (Personality Research Form)
8.       Jackson Personality Inventory
Tes Inventory Minat
1.       SCII (Strong-Campbell Interest Inventory)
2.       JVIS (Jackson Vocational Interest Survey)
3.       KPR-V (Kuder Preference Record-Vocational)
4.       CAI (Career Assessment Inventory)
5.       RM (The Rothwell-Miller Interest Blank)
Tes Inventori Nilai
1.       Study of Value
2.       WVI (Work Value Inventory)

Validitas yang umum dipakai pada personality inventoris adalah..
1.       Face validity       : validitas yang didasarkan pada tampaknya saja
2.       Conten validity    : vaiditas yang didasarkan ada isi atau konsep tertentu
3.       Empirical validity : validitas tes yang didasarkan atas data-data empiris, gejala, symptom

Demikian pembahasan mengenai Tes Inventori. .
Semoga bisa bermanfaat, walaupun materi yang disajikan hanya sedikit hehe

Terima kasih sudah membacaaaa~